tautan

Jumat, 14 Mei 2010

SUATU SORE DI BAWAH TIANG BENDERA

Keringat mengalir deras di tubuhnya yang hitam. Butiran-butiran putih tersebut menggelinding seperti air hujan yang terhempas pada batu hitam mengkilat. Terik matahari tidak di pedulikannya, hatinya yang hangus lebih tersiksa dari jasadnya yang kini bermandikan panas matahari. Seandainya ia perempuan, pasti ia juga akan menangis, tapi ia laki-laki. Laki-laki yang sudah biasa terhempas, disudutkan keadaan, di tikam kenyataan yang pahit. Perjuangannya tiga tahun ini berujung pada kekecewaan yang sangat menggoncangkan jiwanya. Dua buah kata berbunyi “Tidak Lulus” yang tertulis di kertas pengumuman kemaren menghanyutkan puing-puing harapannya selama ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar